Jumat, 20 Juli 2012

Kerja Malam Mengancam kesehatan


Perjalanan waktu sejak terbitnya matahari sampai tenggelamnya matahari bukanlah suatu fenomena tanpa makna. Pergantian terang ke gelap ataupun sebaliknya ternyata mempengaruhi aktifitas gen dalam sel. Banyak protein yang dibuat berdasarkan pergantian waktu siang dan malam, maka tidaklah aneh kalau para peneliti mulai mendalami jam biologis mahluk hidup dan pengaruhnya pada kesehatan. Sering kita mendengar bahwa malam adalah waktunya istirahat bagi manusia, sedangkan siang hari adalah waktunya untuk beraktivitas. Bagaimana kalau manusia hidup dengan pola sebaliknya? Siang tidur dan malam beraktifitas?
Mahluk hidup menurut waktu aktifnya dibagi menjadi 2 yaitu mahluk diurnal dan nocturnal. Manusia merupakan makhluk diurnal yang aktif pada siang hari sedangkan mahkhluk nocturnal lebih aktif pada malam hari. Kelelawar dan tikus merupakan contoh mahluk nocturnal, kebalikan dari manusia.

Salah satu hormon pada manusia yang berperan penting dalam menjaga kesehatan adalah melatonin. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pineal di dekat otak manusia. Apa fungsinya? Melatonin merupakan hormon yang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Berbagai radikal bebas yang terbentuk dalam tubuh manusia maupun yang didapatkan dari luar tubuh dinetralkan oleh hormon ini. Uniknya, hormon ini diproduksi ketika hari mulai gelap sekitar jam 9 malam ketika matahari telah terbenam, mencapai puncaknya pada tengah malam dan mulai turun menjelang subuh. Lihat ilustrasinya disini. Cahaya yang diterima oleh reseptor di tubuh manusia yang mempengaruhi naik turunnya kadar melatonin dalam darah. Kurangnya produksi melatonin berefek sama dengan banyaknya radikal bebas terhadap sel-sel tubuh kita. Apa yang dapat diakibatkan oleh radikal bebas? Berbagai penelitian menyebutkan penuaan dini, sampai defek pada DNA yang berakibat berbagai penyakit seperti kanker.

Ketika membaca tulisan ini mungkin kita baru sadar bahwa resiko itu mengancam sebagian dari kita, mengapa? Sebagai dokter, saya tahu persis bagaimana teman-teman sejawat saya terbiasa bekerja 24 jam di UGD Rumah sakit maupun klinik 24 jam. Tidak jarang seorang dokter tidak tidur sama sekali sepanjang malam yang dilalui. Belum lagi para pekerja shift (shift worker) yang terjadwal harus bekerja malam hari, begitu juga dengan security dan banyak lagi yang karena suatu hal mereka tidak dapat menghindari bekerja malam hari. Lalu apa hubungannya kadar melatonin dengan pekerjaan2 itu?bukankah setiap malamnya produksi melatonin meningkat? Memang benar melatonin meningkat pada malam hari, tapi apa yang menyebabkannya meningkat? Sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa produksi melatonin meningkat bila reseptor sel tubuh kita menangkap pesan bahwa cahaya mulai berkurang intensitasnya dengan kata lain, produksi melatonin ditekan / dihambat oleh adanya cahaya. Dengan demikian ketika hari mulai gelap produksi melatonin meningkat, fungsinya sebagai antioksidan endogen menetralkan berbagai radikal bebas yang didapat maupun diproduksi tubuh manusia sepanjang pagi hingga sore hari. Berbagai pekerjaan malam hari yang telah saya sebut diatas tentu tidak berjalan dalam keadaan gelap.Cahaya lampu yang menerangi ruangan kerja mungkin memiliki efek menekan produksi melatonin, sehingga fungsinya sebagai antioksidan tidak dapat berjalan. Akibatnya radikal bebas semakin bebas merusak sel-sel tubuh kita, dalam jangka panjang mungkin akan terjadi penuaan (aging) dan defek DNA yang berakibat terjadinya keganasan. Di Amerika, dilaporkan para shift worker yang bekerja pada malam hari beresiko terkena kanker ovarium dan payudara pada wanita dan ca kolorektal pada laki-laki.

Resiko tersebut mungkin tidak saja mengancam orang-orang yang bekerja pada malam hari, akan tetapi juga pada kita yang menyalakan lampu ketika tidur malam. Sejatinya ketika kita tidur di malam hari, yang gelap, melatonin bekerja menjalankan berbagai fungsinya, ketika lampu dinyalakan, kita dapat menduga apa yang akan terjadi?

Bekerja pada malam hari tidak dapat dihindarkan pada sebagian orang, tetapi langkah yang bijaksana dapat mengurangi efek akibat dari bekerja pada malam hari. Berikut ini saran yang dapat saya berikan:
  1. Mengkonsumsi suplemen antioksidan dapat menjadi jurus untuk menggantikan fungsi melatonin ketika bekerja malam.
  2. Bijaksana dalam mengatur jadwal kerja malam sangat diperlukan bagi kita yang memiliki kewajiban kerja malam. Usahakan tidak melebihi 2 hari dalam seminggu.
  3. Mematikan lampu ketika tidur merupakan kebiasaan yang baik karena selain dapat mengoptimalkan kerja melatonin, kebiasaan ini juga menghemat pengeluaran kita akibat biaya listrik.
Satu hal lagi yang terlintas di fikiran saya adalah bagaimana membuat lampu dengan gelombang dan intensitas yang tidak menekan produksi melatonin, seandainya lampu jenis ini berhasil ditemukan, maka orang-orang yang bekerja pada malam hari mungkin dapat terhindar dari berbagai efek yang merugikan bagi kesehatannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar