Ketika bulan ramadhan seperti ini kita selalu berpikir apa hikmah yang kita dapat setelah berjuang puasa seharian. berikut adalah 10 hikmah puasa ramadhan :
1. Bulan Ramadhan bulan melatih diri untuk disiplin waktu. Dalam tiga
puluh hari kita dilatih disiplin bagai tentara, waktu bangun kita
bangun, waktu makan kita makan, waktu menahan kita sholat, waktu
berbuka kita berbuka, waktu sholat tarawih, iktikaf, baca qur'an kita
lakukan sesuai waktunya. Bukankah itu disiplin waktu namanya? Ya kita
dilatih dengan sangat disiplin, kecuali orang tidak mau ikut latihan
ini.
2. Bulan Ramadhan bulan yang menunjukkan pada manusia untuk seimbang
dalam hidup. Di bulan Ramadhan kita bersemangat untuk menambah
amal-amal ibadah,
dan amal-amal sunat. Artinya kita menahan diri atas satu pekerjaan yang monoton dan lalai beribadah kepadaNya. Orang yang lalai atas mengingat Allah, selalu asyik dengan pekerjaannya, sehingga waktu istirahat siang, sholat, dan makan sering terabaikan. Atau waktu yang seharusnya dipakai untuk beribadah kepada Allah dipakai untuk makan siang bersama kekasih. Sholat? tinggal. Di bulan Ramadhan kita diajarka hidup seimbang, antara pekerjaan, dan Ibadah. Pekerjaan untuk kepentingan dunia dan Ibadah untuk kepentingan Akhirat.
dan amal-amal sunat. Artinya kita menahan diri atas satu pekerjaan yang monoton dan lalai beribadah kepadaNya. Orang yang lalai atas mengingat Allah, selalu asyik dengan pekerjaannya, sehingga waktu istirahat siang, sholat, dan makan sering terabaikan. Atau waktu yang seharusnya dipakai untuk beribadah kepada Allah dipakai untuk makan siang bersama kekasih. Sholat? tinggal. Di bulan Ramadhan kita diajarka hidup seimbang, antara pekerjaan, dan Ibadah. Pekerjaan untuk kepentingan dunia dan Ibadah untuk kepentingan Akhirat.
3. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mengajarkan Manusia akan pentingnya
arti persaudaraan, dan silaturahmi. Di keluarga orang yang tidak
mengerti akan arti persaudaraan. Persaudaraan di keluarga tidak begitu
akrab, adik beradik bertengkar, Ibu dan Ayah kadang saling tidak
memperhatikan. Persaudaraan dari Gang Jalanan, banyak juga
perkelahiannya. Persaudaraan atas satu kelompok, satu bangsa, satu
tanah air, hanya selogan dan nama, kurang sekali mendapat makna. Dalam
Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada
dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat
bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap
ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid. Semuanya
didapat gratis tanpa bayaran. Sesama muslim saling bersalaman,
bercengkrama saling menanyakan kabar. Sama-sama sholat tarawih tadarus
dengan saling mengajarkan Qur'an, dan banyak makanan sedekah di Masjid.
Ya tentunya Gratis. Persaudaraan sesama muslim sebenarnya punya
pelajaran dan bab khusus, ada ayat qur'an tentang persaudaraan, ada
banyak hadits nabi, tetapi jarang diperhatikan orang betapa pentingnya
arti persaudaraan itu. Tetapi dibulan Ramadha ia akan tampak dengan
sendirinya.
4. Bulan Ramadhan mengajarkan agar peduli pada orang lain yang lemah.
Di bulan Ramadhan kita puasa, merasaka lapar dan dahaga, mengingatkan
kita betapa sedihnya nasib orang yang tidak berpunya, orang terlantar,
anak yatim yang tiada orang tuanya, fakir miskin yang hidup di tempat
yang tidak layak. Apakah kita tidak merasa prihatin? Sehingga kita
peduli untuk membantu saudara-saudara kita yang kelaparan. Baik karena
kondisi ekonomi, atau disebabkan bencana Alam. Allah menyindir orang
yang tidak peduli pada nasib orang lain yang miskin sebagai pendusta
Agama. Juga Allah mengataka orang yang tidak peduli dengan nasib fakir
miskin dan anak yatim sebagai orang yang tidak mempergunakan potensi
pancaindranya untuk melihat keadaan sekelilingnya. Orang yang tidak
peduli dengan orang lain juga disebut sebagai orang yang salah menilai
atau memandang kehidupan.
5. Bulan Ramadhan mengajarkan akan adanya tujuan setiap perbuatan dalam
kehidupan. Di bulan puasa kita diharuskan sungguh-sungguh dalam
beribadah, menetapkan niat yang juga berisi tujuan kenapa dilakukannya
puasa. Tuajuan puasa adalah untuk melatih diri kita agar dapat
menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau
tujuan tercapai maka puasa berhasil. Tapi jika tujuannya gagal maka
puasa tidak ada arti apa-apa. Jadi kita terbiasa berorientasi kepada
tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah.
6. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita hidup ini harus selalu
mempunyai nilai ibadah. Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah,
menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada
saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya orang
puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah. Sehingga
kita terbiasa hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah.
7. Bulan Ramadhan melatih diri kita untuk selalu berhati-hati dalam
setiap perbuatan, terutama yang mengandung dosa. Dibulan Ramadhan kita
berpuasa. Kita menahan Lapar dan dahaga. Bukan itu saja. Tetapi juga
menahan segala yang dapat membatalkan puasa, juga segala yang dapat
merusak puasa. Terutama hal-hal yang dapat menimbulkan dosa. Sehingga
di dalam bulan Ramadhan kita dapat terbiasa dan terlatih untuk
menghindari dosa-dosa kita agar kita senantiasa bersih dari perbuatan
yang dapat menimbulkan dosa. Latihan ini menimbulkan kemajuan positif
bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari
hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, berkata kotor,
berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.
8. Bulan Ramadhan melatih kita untuk selalu tabah dalam berbagai
halangan dan rintangan. Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan
menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk
sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan orang lain
kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin
meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam
keadaan Puasa. Dengan Sabar hasutan Syeitan untuk memperuncing konflik
menjadi gagal. Kitalah pemenangnya dari godaan Syeitan tersebut.
Masalah orang menggunjing, memfitnah, biarlah itu jadi dosa-dosanya,
janganlah kita ikut berdosa dengan dosa orang lain.
9. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan arti hidup hemat dan
sederhana. Setiap hari kita membeli kue dan minuman untuk berbuka
puasa. Dari sekian banya kue dan minuman yang kita beli. Hanya minuman
segelas teh buatan kita sendiri yang diminum. Yang lain banyak
tertinggal dan sebagian terbuang keesokan harinya. Hal ini menyadarkan
kita, bahwa apa yang kita beli banyak-banyak sebelum berbuka, hanyalah
hawa nafsu saja. Kebutuhan kita hanyalah segelas teh manis! Mengapa
kita harus membeli banyak-banyak minuman dan kue-kue yang akhirnya
tidak kita makan? Hal ini menyadarkan kita betapa kita harus hemat,
membeli sekedar yang dibutuhkan. Kelebihan uang yang kita punyai
mungkin dapat kita sedekahkan bagi yang lebih membutuhkan.
10. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan pentingnya rasa syukur
kita, atas nikmat-nikmat yang diberikan pada kita. Rasa syukur kita
akan adanya nikmat makanan yang telah kita punyai terasa ketika kita
puasa. Kita merasakan lapar, tetapi kita masih mempunyai makanan.
Bagaimana dengan orang yang merasakan lapar tetapi bukan karena ia juga
puasa, tetapi karena memang tidak punya makanan? Kita sakit, kita dapat
makan obat ketika buka, tetapi bagaimana dengan orang yang tidak punya
obat, ketika ia sakit? Kita enak, ketika kita puasa merasa lapar dan
haus, kita lengahkan dengan menonton televisi atau hal-hal lain seperti
internet. Bagaimana dengan orang ketika ia lapa dan haus mereka
lengahkan lapar dan hausnya dengan bekerja memenuhi tuntutan
majikannya? Bukan karena memang tidak punya televisi atau internet,
tetapi karena tuntutan hidup, yang mengharuskan ia bekerja untuk makan
hari ini dan hari ketika ia tidak bekerja. Tidakkah harusnya kita
bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan pada kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar